Jawisari - Halal Bihalal dan Pembukaan Tahlil Perdana RT 01/01 Krajan, Jawisari

Halal Bihalal dan Pembukaan Tahlil Perdana RT 01/01 Krajan, Jawisari

Idul Fitri telah berlalu, pertengahan bulan Syawal pun sudah dilewati. Saatnya kegiatan-kegiatan rutin keagamaan mulai diselenggarakan lagi.  Salah satu kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan oleh warga RT 01/01 Dusun Krajan, Desa Jawisari adalah tahlilan rutin. Guna membuka tahlil perdana, masyarakat RT 01/01 sekaligus berhalal bihalal.

Kegiatan halal bihalal ini diselenggarakan pada Sabtu Malam Minggu, 6 Mei 2023 bertepatan dengan 15 Syawal 1444H pada jam 19:15. Sedangkan tempat penyelenggaraannya di depan rumah Ketua RT 01/01 Sutirto.

Setelah acara dibuka, Ketua Penyelenggara, Endro Mustofa memberikan sambutan. Selanjutnya sambutan dari Ketua RT 01/01 Sutirto. Acara selanjutnya adalah pembukaan tahlil perdana dengan pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh Ustadz Joko Kunaryanto dilanjutkan dengan doa oleh Kyai Haji Khamsin S.Pd.

Kepala Desa Jawisari, Djarwadi yang hadir dalam kegiatan Halal Bihalal Warga RT 01/01 juga turut menyampaikan pesan dalam sambutannya yaitu pentingnya Ukhuwah islamiyah, persaudaraan dalam Islam. Ukhuwah ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama kerukunan dalam hidup bertetangga, karena dalam hidup bermasyarakat memerlukan sikap saling menghormati dan saling membantu seperti sudah diajarkan dalam Islam.

Setelah acara warnasari dimana para hadirin menyantap hidangan yang sudah disiapkan, tiba saatnya acara inti yakni Tausyiah oleh Kyai Haji Baedhowi S.Pdi Al Khafidz. Namun sebelumnya diawali dahulu dengan pembacaan Kalam Illahi oleh warga RT 01/01 Fachrudin.

Dalam tausyiahnya, KH Baedhowi membahas mengenai arti minal aidin wal faizin atau kembali ke fitri. Kembali dalam arti menjadi manusia yang seutuhnya, hati yang suci.

Menurut Imam Ghazali, bahwa setiap hati yang terdapat pada manusia mempunyai beberapa sifat yang bersemayam di dalamnya. Sifat tersebut saling mempengaruhi satu sama lain pada kehidupan sehari hari. Adapun sifat-sifat hati yang bersemayam di dalam hati manusia yaitu sifat kebuasan, sifat kebinatangan, sifat kesyaithonan, dan sifat keTuhanan.

Jika hati manusia dikuasai oleh sifat kebuasan maka dalam kehidupan sehari harinya ia akan berbuat seperti halnya sifat hewan serigala, yakni salah satu hewan terbuas yang ada di muka bumi. Ia suka melakukan tindakan permusuhan, kebencian, menyerang orang lain dengan memukul dan menendang, mencaci, dan lain sebagainya. 

Sifat kebinatangan dalam kehidupan sehari harinya akan hidup dengan perbuatan-perbuatan yang biasa dilakukan oleh binatang seperti bersifat rakus, ganas, dan sifat binatang yang lainnya yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari hari. Sebagai contoh, binantang kerbau yang tidak menikah namun mempunyai anak. Seperti itulah sifat kebinatangan manusia yang kerapkali meniru tindakan binatang.

Sifat kesyaithonan merupakan sifat yang paling berbahaya sekali karena dari sifat inilah dua sifat di atas dikendalikan untuk menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam lubang dosa.

Dan sifat hati yang terakhir adalah sifat rabbaniah atau sifat ketuhanan yang meliputi ilmu hikmah yakin mendalami hakikat segala sesuatu, mengetahui segala perkara menurut yang sebenarnya, dan menguasai tiap-tiap sesuatu dengan kekuatan ilmu dan pandangan hati.

Narawarta:
Mukhlasin, Sekretaris Desa Jawisari


Dipost : 07 Mei 2023 | Dilihat : 456

Share :